CERITA HOT PENGALAMAN PERTAMA KALI AKU NGENTOT DENGAN IBU KANDUNGKU SENDIRI
Gila Seks Terkini - Insiden tersebut bermula saat Pak Widyo diberi tesis lapangan minyak baru di lepas pantai. Di rumah sendiri dihadiri oleh Ny Ambar, Rudi dan pembantu Mbok Inah setengah baya. Seperti biasa, pada malam hari Rudi belajar untuk masa depan Ebtanas minggu depan. Ia sibuk bergumul dengan masalah olahraga saat sang ibu datang membawa camilan untuknya sambil membawa majalah. "Rud, ini suvenir dari Bogor sore ini untuk menemani Anda belajar," kata sang ibu sambil belajar di meja Rudi.
"Saat Ibu datang, suara mobilnya tidak terdengar," tanya Rudi sambil masih memelototi masalah sulit di depannya. "Hanya Rud ini, ibu ini sudah memakai baju renang," jawab sang ibu. "Sambil menunggu air panas saya ingin membaca majalah terlebih dahulu di kamar Anda," lanjut ibunya saat berbaring di tempat tidur dengan punggung menghadap meja Rudi. "Ya, tidak apa-apa tapi jangan tertidur nanti jadi mandi," kata Rudi.
Cerita pendek Rudi kemudian kembali berkonsentrasi dengan pembelajarannya. Akhirnya setelah hampir 1 jam ia merasa bosan lelah, ia memutuskan untuk hanya tidur. Saat Rudi pindah dari kursinya dan berbalik, tatapannya tertuju pada tubuh gemuk yang terbaring di tempat tidurnya. Ternyata karena terlalu kenyang, ibu ketiduran. Posisi tidur tidak baik. Tangannya terentang sementara kakinya terentang lebar seperti pria yang melahirkan. Mantel panjang lutut wanita panjang terungkap sehingga paha putih mulus bisa terlihat jelas.
Rudi bingung, apakah akan bangun ibu atau menikmati pemandangan indah dan langka ini dulu. Sebelumnya dia tidak pernah berpikir kotor pada ibunya sendiri tapi entah bagaimana dan setan mana yang melingkupinya begitu rangsangan saat melihat paha ibu terbentang. Perahan di dekat tepi ranjang dengan jantung berdebar kencang. Hati-hati mengamati tubuh ibu gemuk dan wajah keibuan dari kepala sampai kaki. Rudi hadir sangat cantik dan seru.
Lalu dengan tangannya sendiri yang gemetar ia membelai kakinya sampai ke pahanya. Begitu halus, lembut dan hangat terasa roman kulit. Saat menyentuh paha yang ditumbuhi bulu halus, Rudi merasakan kehangatan yang kian terasa mengalir ke telapak tangan. Ayam Nya menjadi keras ketegangan dan membuat. Jantungnya tumbuh lebih cepat saat ia mengolah belimbing lebih dekat ke pangkal kaki yang masih tertutup baju renang ibu. Kulit bawaan hangat dan lembab sambil membuat lebih banyak alas kaki abu-abu ibu. Pergerakannya terhenti saat ia merasa telah menyentuh kabut bulu yang lebat dan menyentuh gundukan daging yang lembut dan hangat itu.
Beberapa saat ia meraba-raba gundukan daging hangat. Akhirnya dengan penuh rasa ingin tahu ia menemukan baju renang ibu. Saat ini di depannya ada selangkangan dan pinggul ibu yang besar dan gemuk. Bulu yang sangat padat tampak tumbuh di sekitar anus, alat kelamin ke perut bagian bawah. Rambut panjang banget panjang dan panjang sampai genitalia agak tertutup. Lalu dengan kabel ia mendorong rambut kemaluan di sekitar alat kelamin ibu. Dimana nampaknya terlihat jelas.
Tonjolan daging di selangkangan lembut dan pegunungan agak gelap warnanya. Bila terlihat seperti monster berkerut. Ini harus disebut labium majora (bibir besar) seperti atlas anatomi, pikir Rudi. Dari celah di atas bibir monster yang ukuran tempurung kelapa terlihat menonjol dari bercak daging berwarna kacang. Kalau yang ini pasti klitoris, pikir Rudi sambil menggosok tonjolan tanah liat. Kemudian jarinya ia bergerak di bawah sentuhan daging lipat yang terlihat seperti daging seperti daging di testis manusia.
Nah, ternyata labium minora Ibu sudah seperti ini, pasti karena terlalu sering digunakan oleh ayah dan untuk melahirkan, pikir Rudi. Hidungnya kemudian dituang ke wajah kemaluan semangkuk bakso. Sambil membelai tusukan yang mengitari alat kelamin ibunya, Rudi mencium aroma alat kelamin ibunya. Tidak puas dengan itu, ia melanjutkan dengan menjilati seluruh sudut selangkangan ibunya. Jadi sekarang alat kelaminnya di depannya basah oleh air liurnya. Dia memperpanjang panjang lidahnya ke arah klitoris dan menggelitik bagian itu dengan ujung lidahnya. Sementara tangan satunya mencoba melepas tali mantel mandi, dan setelah melepas baju jadi sekarang bodi magang ibunya lebih terbuka lagi. Wajah Rudi benar-benar terbenam di alat kelamin ibunya yang sangat besar, saat dia menumbuhkan wajahnya ke permukaan alat kelamin ibunya sehingga lidahnya bisa masuk ke celah monster itu.
Usahanya tidak berhasil karena bibirnya terlalu tebal untuk dipasang sehingga ujung lidahnya hanya bisa menyapu sedikit di dalam dari celah bibir monster itu. Dia merasa gundukan dagingnya sangat lembut, hangat dan sedikit lembab. Sementara Bu Ambar masih dalam mimpinya dan sama sekali tidak menyadari apa yang dilakukan anak tercinta padanya. Dia tampak benar-benar lelah setelah seharian pergi ke luar kota pada resepsi pernikahan seorang kerabat jauh. Mendengkur lebih keras lagi. Sambil masih membenamkan wajahnya ke dalam kemaluannya yang besar, Rudi meraih payudara ibunya sebesar buah kelapa dengan tangannya.
Uleni perlahan meremas payudara putihnya yang halus. Rasanya hangat dan kenyal. Kemudian tangannya bergerak di sekitar puting susu yang kemerahan dan gelap yang mengelilingi bagian yang tidak jelas dan berwarna lebar. Saat tangannya dengan lembut memijat putingnya, dia merasa payudara ibunya tumbuh lebih cepat, terutama di puting susu. Denyuman di alat kelamin ibunya juga dirasakan oleh bibirnya. Sementara dalam tidurnya ibunya terengah-engah dan mengerang pelan pelan seperti orang yang sesak napas. Melihat ekspresi wajahnya seperti orang yang sedang orgasme dalam film porno yang ia saksikan, Rudi semakin geram. Jadi, saat lidahnya menggelitik klitoris ibunya, dia menjulurkan jarinya ke celah kemaluan.
Semakin dalam terasa lebih hangat, lembab dan lembut. Ada pijatan lembut dari lubang vagina ibunya yang membuat jari-jarinya sejumput. Semakin lama lubang menjadi basah oleh cairan bening yang agak lengket, maka saat jemari ditarik terlihat basah kuyup. Ibunya semakin ngeri dan merintih dalam tidurnya. Rupanya ia merasakan kenikmatan dalam mimpinya, saat kemaluan dan payudaranya dijadikan mainan oleh anaknya. Pinggulnya mulai menggeliat dan menendang kakinya menendang kasur. Melihat perilaku ibunya sangat menggoda, Rudi tanpa banyak pemikiran lagi segera melepaskan kemeja dan celana.
Jadi sekarang dia berdiri di depan tubuh telanjang ibunya dengan keadaan telanjang juga. Tubuhnya terlihat besar dan gempal dan penisnya menempel kokoh dan besar. Vena penis tampak menonjol saat ukiran yang mengelilingi penis berdiameter 20 cm dan batang berdiameter 5 cm. Kepala penisnya sebesar bola tenis tampak kemerahan dan mengangguk seperti itu terlalu besar untuk bisa didukung oleh kemaluannya. Dia ingin menusuk penisnya ke alat kelamin ibunya, tapi dia ragu apakah lubangnya sudah cukup. Dia sekarang membandingkan ujung penisnya dengan penis ibunya sebesar semangkuk bakso. Sepertinya bisa kalau dipaksakan, pikirnya saat itu. Lalu ia naik ke tempat tidur dan membungkukkan kakinya di antara kaki ibunya yang lebar.
Dia menempelkan ujung penisnya ke celah mulut "monster" lembut dan lembut. Dengan satu tangan ia bertujuan untuk menusukkan penisnya ke dalam mulut vagina yang kemerahan setelah celah bibir terbuka lebar dengan sisi lain. Peranakan peranakan ibu peranakan terasa sangat sempit, namun karena lendir yang telah keluar tadi membuatnya sedikit licin Dengan menekan pantatnya dengan kuat, beberapa kepala penisnya berhasil masuk ke lubang vagina vagina yang terlihat. Rudi merasa agak sakit di bagian kepala penisnya karena genggaman vagina vagina.
Sementara ibunya mulai menunjukkan kesadaran akan tidurnya. Sebelum ibunya benar-benar terjaga, Rudi menempelkan pinggulnya erat-erat pada selangkangan ibunya saat dia berbaring di tubuhnya yang telanjang. Ayamnya cepat cepat masuk ke dalam lubang yang relatif sempit. Suara "Prrtt .." terdengar nyaring saat kontol besar Rudi menyengat permukaan hubungan intim ibunya. Ny. Ambar terbangun segera saat menyadari bahwa tubuhnya terasa berat pada tubuhnya yang besar dan berotot.
Sementara itu, kemaluannya juga sedikit menyakitkan dan sepertinya robek karena dorongan kuat dari benda yang sangat besar. Dia merasakan selangkangannya terpecah dalam benda yang hangat dan berdenyut-denyut. Perutnya agak menyengat dari pukulan keras benda itu. Liang peranakannya merasa dipatahkan karena memuat benda besar yang terasa masuk rahim itu.Ketika ia menemukan anaknya yang melakukan ini semua terkejut oleh Pak Ambar.
Mencoba untuk mendorong tubuh kokoh anaknya yang memegang erat tubuh telanjangnya lagi. Kakinya menelusuri kasur dan pinggulnya. Dia gemetar dan menginjak-injak pelepasan ayamnya dari benda seukuran knalpot motor. Tapi Rudi semakin merasa lega dengan gerakan meronta-ronta ibunya karena penisnya terguncang di dalam kebiasaan peranakan. Ia merasakan lubang terasa sangat hangat dan berdenyut memijat kemaluannya. Tubuhnya yang montok ibunya terasa hangat dan lembut. "Rud apa yang kamu lakukan pada Ibu, lepaskan, lepaskan ..!" Ibunya berteriak pelan karena takut terbangunnya Mbok Inah sambil masih menggeliat badan gemuknya yang berusaha melarikan diri.
"Bu, Rudi mau dikelonin kayak dulu lagi," Rudi merengek sambil menekan tubuh ibunya yang tak berdosa. "Rud, ini bukan Rud, aku ibumu, Nak," kata ibunya, yang sekarang mulai melepaskan perlawanannya yang sia-sia. Posisinya pun sudah kalah.
Mayatnya telah ditelanjangi, dipegang teguh dan kakinya mengangkangi selangkangannya, dikunci oleh benda besar.
"Ibu, Rudi hanya ingin dikelonin Ibu, kalau kamu tidak mau berarti kamu tidak peduli dengan rudi lagi Rudi mau cari pelacur di pinggir jalan," kata Rudi dengan nada nyaring.
"Tidak, Rudi tidak bisa seperti ini dengan wanita nakal. Nanti kalau kamu sakit kotor, ibu yang sedih," kata ibunya pelan sambil membelai rambut Rudi perlahan.
"Ya, sudah karena sudah malam ini, Ibu Rudi kelonin Tapi jangan beritahu ayahmu, dia akan marah," kata ibunya pelan sambil tersenyum penuh kasih. "Jadi mungkin Rudi, Bu, terima kasih ya, mum.
Rudi sayang ibu, "kata Rudi sambil mencium pipi ibunya.
"Ya, ibu saya juga sangat menyayangi Rudi.
Itu sebabnya Rudi mungkin juga melakukan apapun untukmu.
Yang penting Rudi tidak bernafsu dimana-mana.
Janji, ya Rud, "kata ibunya." Ya, Rudi juga tidak mau jadi yang lain karena tidak ada yang seindah dan sayang seperti Ibu, "kata Rudi dengan santai ayamnya yang kuat sehingga sekarang ibunya tidak merasa terlalu berat untuk menanggung berat badannya itu.
"Tapi Rudi harus melakukannya perlahan karena Rudi terlalu besar, tidak seperti biasanya yang sering menempatkan ayahmu menjadi ibu," kata Ibu Amber minta pengertian Rudi.
Memang, postur Rudi mengikuti garis Bu Ambar, tidak seperti ayah pendek dan kecilnya. "Sudah, sekarang Rudi bergerak perlahan naik turun. Tapi pelan-pelan ya Rud!" Perintah ibunya lembut ke Rudi sambil membelai rambut anaknya dengan penuh kasih sayang. Kini Rudi mulai menggeser penisnya naik turun perlahan di dalam lubang kecil yang hangat. Liang itu berdenyut, seakan menghancurkan kemaluannya. Rasanya hebat. Sekarang mulutnya dekat dengan mulut ibunya. Mereka juga mencium dengan sangat lembut, saling menggigit bibir masing-masing, bertukar ludah dan bermain-main dengan lidah di mulut yang lain. Tangan Rudi mulai melayang di atas payudara putih halus dan mengeras yang tumbuh lebih keras. Uleni perlahan, sementara sesekali dipojit-pijitnya puting susu telah mencuat ke atas. Tangan Mrs. Ambar membelai kepala putrinya dengan lembut.
Pinggulnya yang besar bergoyang-goyang agar anaknya bisa merasakan kesenangan di selangkangannya. Sementara vagina mulai lendir lagi dan gesekan alat kelamin ibu dan anak menyebabkan suara menyeret-basah. "Prrtt .. prrtt .. prrtt .. ssrrtt .. srrtt .. srrtt .. pprtt .. prrtt .." penis besar anak laki-lakinya terasa sekali, membuat kemaluannya suka robek. Vaginanya menjadi bengkak separah melahirkan baru. Membuat saraf di lubang senggama menjadi sangat sensirif untuk menyodok kepala penis anaknya.
Poros kepala penis bersedia membelah selangkangannya. Belum lagi pembuluh darah besar seperti cacing yang menonjol di seputar batang kemaluan anaknya membuat Bu Ambar merasa nyaman. Meski sedikit sakit dan rasa sakit tapi enak di kemaluannya lebih besar. Dia merasa seperti malam pertama. Sedikit sakit tapi bagus. Lendirnya sekarang semakin banyak kebanjiran dari kemaluannya, karena rangsangan besar bagi Bu Ambar. Saat Rudi mengubur seluruh batang kemaluannya, Nyonya Ambar merasa seperti sesuatu yang besar dan hangat dan berdenyut-denyut yang masuk ke dalam rahimnya. Perutnya kini bisa menyesuaikan diri dengan mulas lagi saat pertama kali anaknya menusuk penisnya dengan keras.
Nyonya Ambar kini mulai puncak orgasme. Vaginanya mulai mencubit tegas dengan penis anaknya. Kakinya terangkat kuat di pinggang putranya dan tangannya merobek Aanak-nya. Dengan beberapa pinggul keras, air mancurnya ditaburkan di lubang kemaluannya dan memerah ayam putranya. Setelah itu Ny Ambar jatuh lemas di bawah beban anaknya. Kakinya mengangkang lebar lagi pasrah menerima tusukan Rudi makin cepat. Tangannya terentang, memperlihatkan rambut ketiaknya yang tebal dan panjang.
Mengetahui bahwa Rudi melepaskan kulumannya di mulut ibunya sehingga dia bisa bernafas lega. Ambar tampak terengah-engah seperti maraton. "Ibu sudah tua, Rud Tidak lagi seperti itu bisa bertahan lama, kekuatan dan kondisi fisik Ibu tidak sekuat dulu, jadi Anda tidak bisa mengikuti Anda," bisik ibunya saat dia bernapas. . Keringat Bu Ambar seakan mencurahkan tubuhnya agar udara lebih hangat. Tanpa merasa lelah Rudi terus memacu penisnya dan sesekali menggoyangkan pinggulnya. Sepertinya dia ingin menggaruk setiap sudut jalannya dulu.
Suara suara berlumpur semakin kencang karena lobang kini telah dibanjiri lendir tebal sehingga membuatnya agak licin.
Nyonya Ambar mulai merasakan kekakuannya lagi di kemaluannya karena gerakannya yang semakin liar dan kasar pada anaknya. Tubuhnya bergetar saat Rudi menempelkan pinggulnya dengan keras dan kencang.
"Plok .. plokk .. ploll .. plookk .. crrpp .. crrpp .. crrpp .. srrpp .. srrpp .."
Suara keras terdengar dari pengasuhan ibu anak itu.
"Rud pelan, Rud ..!" Mendesis ibunya sambil meringis kesakitan.
Ayam Nya sakit dan pinggulnya sakit karena agresivitas anaknya seperti kuda liar. Rudi yang merasa di selangkangannya mulai mengumpulkan "bom" yang akan meledak tidak menyadari ibunya kewalahan, malah terus mempercepat pergerakan. Bu Ambar hanya bisa pasrah membiarkan dirinya diperlakukan seperti itu. Dia tidak ingin mengganggu kesenangan anaknya.
Baginya, yang lebih penting adalah menyediakan tempat yang aman dan nyaman untuk distribusi kebutuhan biologisnya untuk anak tercintanya. Kakinya menginjak-injak kasur dan pinggulnya yang besar tersentak perlahan untuk memberi kompensasi pada rasa sakit dan pegal. Napasnya menghela napas seperti pria panas yang sedang makan cabe dan tangannya menyambar rambut anaknya.
Kini Rudi sudah mencapai orgasme. Dia mengepalkan leher ibunya dan menekan tubuhnya dengan kuat saat dia menempelkan pinggulnya cukup keras untuk menahan agar tubuh ibunya tetap tertancap. Mumpratlah air mani dari penisnya memerah rahim dan alat kelamin ibunya. Karena sejauh ada pembasahan permukaan sprei. JANGAN LUPA SHARE YA!!! Domino QQ Agen Domino QQ Bandar Domino Online
0 komentar:
Posting Komentar