Agen Poker Indonesia

CERITA HOT NGENTOT DENGAN CEWEK BINAL CROT DALAM MEMEK

CERITA HOT NGENTOT DENGAN CEWEK BINAL CROT DALAM MEMEK

CERITA HOT NGENTOT DENGAN CEWEK BINAL CROT DALAM MEMEK


Gila Seks Terkini - Setelah 2 tahun menikah, saya ditinggalkan oleh suami saya uhtuk ke korea karena suami saya di sini tidak bisa mendapatkan pekerjaan yang cukup gaji untuk memenuhi kebutuhan hidup kita bersama. Dalam 2 tahun pernikahan saya suami saya dan saya belum diberkati dengan seorang anak. Setelah meninggalkan suami saya ke korea saya menjSeno sangat kesepian, karena tidak ada aktivitas yang bisa saya lakukan. Rumahpun juga sangat sepi, meski terkadang saya ditemani oleh ayah dan ibu saya, terkadang juga kak saya, tapi setelah mereka semua pergi rumah saya menjSeno sangat sepi. Tunggu kiriman saya setiap bulan.

Kepergian suami saya ke korea telah menjadi kesepakatan jika dia pertama kali berangkat dia tidak bisa pulang dalam waktu satu tahun. Saya langsung berpikir bahwa saya akan merindukan belaian suami saya, kecenderungan suami saya dan suami saya dick setiap malam selalu masuk ke dalam vagina saya. Saya sendiri yang berniat untuk mendapatkan bayi bahkan sekarang pergi, "jSeno siapa yang akan setiap malam yang akan menikmati tubuh saya" kataku kepada diri sendiri. "Jadi saya harus berselingkuh untuk memuaskan hasrat seksual saya" saya langsung berpikir. Tapi saya mencoba menahannya, saya tidak tahu berapa lama saya bisa.

Untuk menyingkirkan tato saya di rumah tanpa kerja apapun, saya biasa berjalan karena hanya mencari udara keluar rumah. Terkadang saya berjalan di pantai, terkadang di taman, tapi yang saya lakukan tidak menyingkirkan tato saya tapi malah menambah rasa lelah pada diri saya, bagaimana tidak, ketika saya berkeliling saya melihat pasangan muda berkencan dengan mesakya, dan bahkan di Malam jalanan di taman, saya melihat orang muda sedang bercinta. Anak-anak muda saling meremukkan bibirnya, tangannya meremas jari kaki pacarnya dan tangannya betina tidak kurang aktif, dia meremas pacarnya Penis dan segera mengeluarkan penis pacarnya dari celananya dan langsung mengisapnya "Aaaaarrrrggghhhhh ...... "Saya berteriak dalam hati dan sesaat hati saya terangkat tegak dan saya sangat ingin merasakan sentuhan seorang pria.

Di tempat-tempat itu saya tidak menemukan kenyamanan, jadi saya mencari tempat lain yang akan membuat saya nyaman. Akhirnya setelah saya pikir-saya rasa saya memilih bioskop untuk menjSeno dimana saya menghilangkan kelelahan. Segera saya menuju ke mall dan langsung menuju XXI. Saya sedang mencari film yang bagus, dan saya melihat bahwa itu bukan film bagus yang menarik minat saya, jadi saya tidak ingin pergi ke bioskop. Lalu aku jalan-jalan untuk melihat pakaiannya. Segera saya mencari baju, saya melihat seorang pria dengan anak laki-laki gSenos. Dia terlihat sangat senang "Seandainya saja saya punya bayi saya tidak akan kesepian seperti ini" kataku pada diri sendiri. Tapi setelah saya terus melihat pria itu, gadis kecil itu lalu pergi begitu saja bukan anak laki-laki yang saya lihat.

Entah disengaja atau tidak, pria itu kemudian melangkah duduk di sampingku saat ia membuka koran. Mungkin karena yang duduk di sana hanya saya dan dia, maka dia menawari saya untuk membaca majalah anaknya. "Terima kasih pak ..." dan aku meraih majalah itu. "Ayah membawa anak-anak ke bioskop?" Aku mencoba membuka pembicaraan. "Tidak ada ibu .. anak saya disini bukan untuk nonton film. Mereka berkumpul dengan teman-temannya karena ingin menjadi pager ayu di pesta pernikahan". "Ooo ... ayah bangsat juga harus menunggu mereka selesai". "Tidakkah Ibu, mereka ada di sini hanya makeup dan pakaian, lalu mereka dijemput ke Taman Mini sampai malam hari Mereka pulang ke rumah dari sana Ibu juga menantikan anak ibu?" Ooo .. tidak pak, saya tSeno mau nonton film , tapi ternyata film yang ingin saya tonton tidak diputar lagi "jawab saya membabi buta. Untung dia tidak meminta nama filmnya.

Lalu aku dan dia tenggelam dalam obrolan yang biasa sampai obrolan rumah tangga. Dari ceritanya saya tahu istrinya kembali ke luar kota untuk membawa orang tuanya kembali ke desa. Percakapan itu cukup menggairahkan untuk melupakan mengapa saya sampai di Taman Ismail Marjuki. Lalu dia kembali membaca koran lagi, tapi aku sedang melamun. "Ibu sendiri? Dimana rumah ibunya?" Ia kembali mematahkan lamunan saya. Saya sedikit terkejut mendengar suaranya. "Ya Pak, saya tinggal di daerah Rawamangun" jawab saya. "Jika Anda ingin pulang sekarang, kita bisa bersama, saya ingin pergi ke bengkel di Kelapa GSenong." Saya tidak menyambut tawaran itu karena saya belum mau pulang. "Terima kasih pak, jangan repot-repot, saya masih punya barang di tempat lain". "Oh, yah, mungkin tempat lain adalah satu arah dengan tujuan saya, kita bisa melanjutkan pembicaraan tadi. Ibu jangan beritahu keluarga ibu?".

Akhirnya aku menerima tawaran itu dan aku masuk ke mobilnya. Saat di mobil, itu tidak segera berjalan. Mungkin ada yang menunggu? "Ibu, saya minta maaf jika punya waktu saat kita jalan-jalan saat ngobrol? Saya merasa nyaman dengan pembicaraan tSeno". "Baiklah, tuan, saya tidak punya kegiatan untuk menyelesaikannya hari ini." Akhirnya saya mengenali namanya "Seno" dan saya memperkenalkan diri "Kerinduan". Keintiman kami berdua menyebabkan cerita tersebut berubah menjadi kisah pribumi, kisah kehidupan seks. Ia menceritakan hubungannya dengan istrinya sangat terbatas, karena istrinya pramugari ke luar negeri, sehingga sering terbengkalai. Istrinya berusia 3 tahun lebih tua dari Mas Seno. Sementara saya memberitahu suami saya untuk bekerja di luar negeri dan kontrak kerja baru akan berakhir tahun depan.

Sejak saat itu kami sepakat, saya memanggilnya Mas Seno dan dia memanggil saya Rindu. "Masih lima bulan lagi aku bisa bertemu suamiku" kataku. Either way awalnya, tangan kita saling meremas. Saat mengemudi, tangan kiri Seno meraba pahaku. Aku tidak berkata apa-apa saat tangan kiri meluncur di bawah roknya. Tapi saat jarinya mencoba meraih celana dalamku, aku meraihnya dan aku membalikkannya. "Jangan Mas" aku menolak. "Di mana kita Rindu ... aku ingin bisa berbicara dengan tenang" katanya. "Apapun Mas Seno .." Pada saat itu nafsu saya naik lagi, saya melirik wajahnya, di hati saya saya bilang, apakah orang ini yang akan memberi saya kepuasan? Saya tidak memiliki pengalaman dalam hal ini. Dia meletakkan tangannya di pahaku saat ia menarik rokku. Dia dengan bebas meraih pahaku yang halus. Sesekali tangannya terangkat ke atas sehingga menyentuh celana dalam hingga menyeka barang di antara pahaku.

Saya tidak memperhatikan jalannya lagi saat mobil memasuki jalan bebas hambatan. Dia meminta tanganku untuk melepas celananya. Nah kemudian nafsu saya juga mulai muncul. Ketika saya mengalami kesulitan membuka resapannya, Mas Seno menarik mobilnya ke samping dan dia sendiri membuka ritsleting celananya, lalu mengeluarkan penisnya yang berdiri tegak. Saat mobil bergerak kembali, tangan kanan saya diminta memegang penisnya, saya merasakan kontolnya panas dengan denyut nadinya yang keras. Tiba-tiba aku merasa mengantuk dan tertidur di bagian belakang mobil. Dalam tidurku aku masih bisa merasakan tangan Mas Seno sesekali menyentuh bibir dan hidungku, lalu menyentuh jas dan bra yang tertutup, terkadang membelai pahaku dan menggosok celanaku yang tertutup celana dalam. Kantuk saya lebih kuat sehingga pegangan tangan saya pada penis saya kendur. Aku tidur, aku sangat mengantuk, aku tolol dengan palpasi-nya.


Saya tidak tahu berapa lama kemudian, saya terbangun dan mobil diparkir di sebuah penginapan tertutup di daerah Peak. Mas Seno turun dan membawa saya ke ruangan itu. Aku duduk di tepi ranjang sambil makan pisang dan minum jus yang tersedia di meja kamar hotel. Tiba-tiba Mas Seno meletakkanku di kasur. Kakiku masih tergantung di lantai saat Mas Seno mencium dengan gigih. Saya mengundurkan diri saat tangannya tergelincir di antara Bhku untuk susu saya. "Saya ingin ketinggalan ..." bisiknya di telingaku. Aku terdorong untuk tidur. Saya berpura-pura mahal, saya memegang baju saya supaya dia tidak mudah terbuka. Saya masih ingin mencium Mas Seno lebih lama sebelum memulai dengan yang lebih intim. Ternyata dia tidak memaksaku. Mengatasi tubuhku, Mas Seno mulai mencium wajahku lagi, leher dan bibirku dicium dengan kuat.

Lalu ciuman itu beralih ke telingaku ke bagian belakang telingaku, yang membuatku menggigil nikmat. "Ooohhh ...... sss ... ttttt" eranganku mulai terdengar. Setelah puas mencium balik telinga, ciuman itu bergeser ke arah bahu. Rasanya seperti nyala api terbang, nah aku haus senang seperti ini. Lambat bibirnya turun ke dada. Tangan seno mas mulai membuka satu per satu kancing baju atasan saya. Lalu ciuman itu bergerak di dada. Mayatku agak miring ke kiri sehingga tangannya bisa meringkuk ke tubuhku untuk membuka kancing Bhmu. Begitu pahala Bhu terlepas dan kedua susuku keluar. Mata mas Seno menatap putingku yang tidak begitu besar tapi kencang dan cokelat yang mengeras karena terangsang. Dia tampak takjub melihat susu masih matang.

Perlahan hidungnya diseka puting saya dan kemudian dia melilitkan kumisnya. Aku mengambang ... "Maa .. sss ... oo ... hhhh ..." aku mengerang nikmat. "Ter ... r .. uss mas, kenyot kuat ... M .. a .. s ... oo .. hhh" kataku santai. Tangannya meremas susu saya lebih kencang, jadi napasku terus terengah-engah. Saat puas menikmati susu saya, mulut panasnya bergeser turun di antara pusar saya. Tangannya langsung meraih roknya. Untung rok itu memakai karet jadi kalau ditarik tidak rusak. Tanpa menunggu waktu, tangan satunya menurunkan celana dalamku. Pemandangan indah dan mempesona di depan Mas Seno, sorban saya ditutupi rambut keriting dan keriting yang sangat tebal, sekarang berada di depan Mas Seno siap sedia. Mas Seno menarik napas dalam-dalam dan melompat ke bawah kemeja dan celana sendiri. Kini hanya tertinggal celana yang belum dibuka.

Bulu rusa Mas Seno mempesona. Vagina, dalam bahasa saya disebut turuk, di dalamnya ada daging sebesar ujung jari kelingking terjepit di antara bibir vagina. Daging disebut klitoris atau klitoris dan dalam bahasa lokal saya disebut itil. Turukku dan itilku kental karena aku sudah sangat terangsang. Mas Seno dengan penuh semangat meremas susu saya, mengisap puting saya. Suck perlahan ke perut, ke pusar dan pegang ke turuk saya. Tapi kemudian Mas Seno merindukan isap ke pangkal pahaku. Dia menjilat dan mengisap pangkal paha saya sampai kenyang, sementara tangan kanannya menggosok bagian luar penisku. Aku masih dalam posisi di tepi tempat tidur. Tubuhku ada di kasur sementara kakiku menggantung ke bawah.

Posisi ini sangat tepat untuk Mas Seno yang mulai jongkok di sela selangkangan saya dan membawa mulut ke turuk saya. Tangan Mas Seno membuka bibir turukku basah dengan nafsu lendir dan lidah Mas Seno mulai membentuk itilku. Aku berteriak nikmat ... .. "Haa ... ooo ...... hhhh ... ssttttt ... haa ... ooo ... hhhh ... ssttttt ...... haa .. ooo ...... hhhh ... ssttttt "Aku mengangkat pantatku biar lidah Mas Seno bisa lebih menjilat itilku. Saya tidak pernah memiliki kesenangan dari suami saya. Saya bermain cinta dengan suami saya tanpa rangsangan apapun, jadi buka bajuku, segera kontol suami saya terpasang. Inilah pertama kalinya saya menikmati feminitas saya, saya benar-benar wanita yang merasakan gairah cinta sejati. "Haa ... ooo ...... hhhh ... ssttttt ... haa ... ooo ... hhhh ... ssttttt ...... terruuusss ... ter ... kita" ooo ... hhhh ... ssttttt ...... terruuusss ... ter ... kami "Mas Seno tidak berhenti disana, tiba-tiba itilku lembut tersedot, aku kembali menjerit dengan nikmat." Aaaaa ...... ooohh ... hhh ...... Mas ......... ss "" Ttt ... ee ...... r .. rr ... uuusssssss ...... "aku terengah-engah merasakan bibir dan isap bergeser bergantian. Kemudian mengisapnya menjadi lebih kuat, lebih kuat dan kuat, saya tidak tahan, kepalaku melambai ke kanan dan kiri, pantatku naik ke atas, tanganku meremas kasur busa dan Tiba-tiba denyut nadi yang tak tertahankan menerobos pinggulku ke arah itilku.


Lezat ... lezat. Pulangnya beberapa kali dan perpanjangannya ... akhirnya lenyap. Saya mencapai puncak orgasme, puncak kenikmatan tertinggi. Aku hanya merasakan ini sekali. Tujuh tahun dalam kehidupan rumah tangga saya, saya tidak pernah merasakan kesenangan ini bersama suami saya. Tubuhku lemas .. dan mataku tertutup untuk melepaskan denyut nadi. Tiba-tiba Mas Seno berdiri, dia membuka celana dalamnya dan memeluk pinggulnya ke pinggulku. Tangannya memegang penis yang diangkat lurus. Saya tidak sadar saat itu, saya tetap menikmati orgasme saya. Saat membuka pahaku, mataku terbuka, aku harus bergiliran memberi kepuasan pada Mas Seno. Aku bangkit, aku memegang penisnya ... secepat batu. Mas Seno membisikkan kata-kata saya untuk mengenyot kontolnya. Aku ragu aku belum pernah seperti itu. Tapi bukankah TSeno Mas Seno menjilati turuk dan itilku? Apakah saya tidak menerima kesenangan nafsu dari menjilatnya? Dengan rasa ragu aku menutup mulut dan memasukkan penisnya ke dalam mulutku. Mas Seno mendorong penisnya lebih dalam ke dalam mulutku, aku bahkan terbatuk-batuk sehingga muntah.

Akhirnya Mas Seno membatalkan permintaannya. Kembali Mas Seno meletakkanku di tepi tempat tidur. Dia tidak lagi meminta saya mengenyot kontolnya. Dia membuka selangkangan dan penisnya yang digenggamnya dengan tangan kanannya mulai menggosok bagian itilku. Mungkin itu berarti kepala kontolnya basah dengan cairan birahiku. Awalnya geli. Lalu geli itu berubah menjadi menyenangkan. Aku mulai terangsang lagi. Kepala kontolnya bergeser lebih dalam. Aku mulai mendesah lega. Setelah beberapa saat dengan permainan, tangan Mas Seno meraih kedua kakiku ke bahunya. Saya belum pernah menikmati permainan seks seperti ini. Mas Seno mulai bergerak maju kontolnya mudur. Setengah dari kontolnya telah memasuki liang peranakan saya.

Tiba-tiba dia mendorong dengan satu gerakan dan kontolnya-nya merosot seluruhnya ke turuk saya. Saya menjerit ketika saya menerima irama, ada sedikit rasa sakit saat kontol masuk sepenuhnya. Kembali bergerak bolak-balik dilakukan dengan sangat pelan ......... Saya merasa kalkun saya mulai berdenyut-denyut pinched Mas Seno. Sepertinya Mas Seno menikmati tarikan gejolak yang meremas penisnya sehingga terasa sempit. "Aaaaa ... ooo ... hhh ... hhaaahhhhh ... haaahhhhhh ............" "Aaaaa ... ooo ... hhh ... hhaaahhhhh ... haaahhhhhh. ........... te ... rus ............ "Mulutku tidak bisa diam ... rasanya enak merayap dari dalam pinggangku ... ke paha dan kaki. Ibuku yang ketat ingin meremasnya. Tarik saya yang berdenyut ingin bergerak lebih cepat. Aku menarik tangan Mas Seno yang menempel di kasur menuju susu. Saya memintanya untuk meremas. "Ma .. sss ... r .. e .. Mas ...... br ... aaa ... sss k .. kamu .. a ... t".

Mas Seno mulai meremas susu saat dia bergerak maju dan mundur pinggulnya. Gesper Turukku semakin menguat saat jari senar Mas Seno menarik putingku yang terlihat sudah mengacung dengan tinggi karena sangat, sangat terangsang oleh hubungan intim ini. Aku mulai menggoyang pantatku untuk meningkatkan kenikmatan. Jadi kepalaku mulai bergerak ke kanan dan ke kiri. Dick Mas Seno memompa masuk dan keluar turuk saya lebih cepat, saya merasakan kenikmatan hubungan seks ini semakin banyak. Sepertinya Mas Seno tidak bertahan lama, karena terlihat dari gerakannya yang semakin pesat. Ganti suara moaning kelezatan Mas Seno yang lebih keras dari eranganku. "Aaa ... aaaa .. hhhh ... Aaa ... aaaa .. hhhh ... Aaa ... aaaa .. hhhh ... Aaa ... aaaa .. hhhh ..." "lihat .. Nnnooo ... a .. k .. u .. m .. a .. u ...... kel u .. a ...... r "" Sa .. ma ... s. a ... m .. a ......... ki .. ta ... ba r .. e ... n .. g ...... a .. a ... a ...... a ......... "Saya berteriak bahwa saya tidak dapat melanjutkan kata-kata saya. Saat gerakan, Mas Seno sangat cepat, merasa tubuh saya berkontraksi .. dengan kenikmatan lebih besar dari kenikmatan sebelumnya.

Begitu juga saya Mas Seno yang nyaring, mendorong kontolnya sampai ke pangkal paha. Saya merasa penyemprot Peju Mas Seno beberapa kali membasahi rahim saya. Mas Seno jatuh tertelungkup di pelukanku, dia memeluk kuat dan wajahnya terkubur di antara kedua susuku. Setelah beberapa saat, Mas Seno mengembalikan susu, mencium leherku, memainkan kumisnya di daguku dan mengisap bibirku dengan lembut. Seno Mas memeluknya lebih longgar, begitu pula kontol di kendi turkoku. Lalu Mas Seno berdiri menarik kontolnya dan berbaring di kasur. Ia tertidur pulas. Saya juga tertidur sambil memeluk. JANGAN LUPA SHARE YA!!! Domino QQ Agen Domino QQ Bandar Domino Online






Share on Google Plus

About Unknown

0 komentar:

Posting Komentar