CERITA SEKS TERBARU NGENTOT DENGAN CEWEK JILBAB YANG LUGU
Gila Seks Terkini - Betapa pulau yang asri. Udara yang sangat "laut" membuat segala sesuatunya terasa rileks dan waktu berjalan perlahan. Saya dan rekan-rekan mupeng saya dengan gadis-gadis berjilbab bersantai dan menikmati liburan ini. Pada hari kedua, saat kami makan siang di sebuah warung makan, mata kami langsung melotot ketika dua gadis cantik yang tampak polos memasuki toko dan memesan makanan.
Segera saya melirik kedua pasangan saya, yang langsung tersenyum penuh arti. Ya, karena saya atasan dan paling ganteng, biasanya saya yang maju dan melakukan PDKT pada calon korban kita.
Segera saya mendekat dan menyapa, lalu berkenalan. Ternyata mereka berdua adalah wisatawan yang sedang bepergian di pulau ini. Kebetulan sekali. Segera saya mengenalkan teman-teman saya dan hanya beberapa menit saja kami sudah familiar. Kedua gadis itu diberi nama Hesti dan Lusi, seorang mahasiswa semester 4 sebuah universitas Islam di Semarang yang sedang dalam perjalanan. Jilbab mereka lebar dengan kemeja bambu dan rok yang lebar, membuat kami bertiga sulit menahan nafsu.
Sore hari, dua teman saya dan saya mengaturnya lagi untuk berjalan-jalan di pantai di halaman hotel tempat kami tinggal. Segera teman-teman dan saya berbagi peran. Aku sudah ngebet sama Hesti, wajah polos yang lebih cantik dengan jilbabnya langsung pilih saja. Dua teman saya langsung disuruh mendekati wajah cantik Lusi tapi terlihat sedikit nakal.
Akhirnya sore itu saya berjalan bersama dengan Hesti, sementara Lusi sebenarnya sedikit pemalu, terpaksa berjalan dengan Rudi dan Hendri. Hati saya berharap agar kedua orang yang tidak waras itu dapat menahan nafsu dan tidak bermain rapper di pantai, meski tempat itu sepi.
Akus egera berjalan dengan Hesti, mengobrol. Perlahan lagi, saya mulai melancarkan serangan saya. Dan ternyata karya rayuan gombalk saya bekerja. Gadis cantik yang mengenakan kerudung itu tersipu setiap kali dia mau. Dia bahkan membiarkan tanganku memegang tangannya. Beberapa jura kemudian aku berhasil memeluk tanganku ke pinggulnya yang ramping, tersembunyi dengan jas longgar dan jilbab yang lebar.
Gadis cantik itu agak cerdik dan memberontak saat aku mencoba mencium pipi lembutnya untuk pertama kalinya, tapi setelah beberapa kali mencoba akhirnya, gadis besar berkerudung itu menyerah. Dia hanya bisa menyerah dan memejamkan mata saat ciumanku mendarat di pipinya yang halus. Bahkan setelah beberapa kali mencium intuisi saya, dia mendesah dengan senang hati, rupanya jalang nafsu mulai bersiul dari gadis berjilbab yang tidak berdosa.
Melihat kesempatan tersebut, saya langsung memeluknya dengan penuh perasaan dan menuntunnya menjauih pantai sehingga angin mulai mendingin karena matahari sudah separuh. Gadis cantik berkulit halus dengan kepala yang berkulit halus menutupi tubuhku saat aku mengantarnya ke hotel tempat kedua temanku dan aku tinggal. Dengan isyarat mengangguk, saya mengajak kedua teman saya yang sepertinya juga berhasil membangkitkan gairah Lusi.
Terlihat dari posisi mereka saat melihat duduk di pasir pantai, tempat Rudi duduk di belakang Lusi dengan tangannya terlihat menyusup di bawah ketiak Lusi dan memeluknya, dan Hendri duduk di depan Lusi yang menghadap wajah gadis cantik terselubung. Tangan Rudi bergerak serempak dengan peregangan Lusi. Saya berani bertaruh Rudi adalah merangsang payudara siswa terselubung cantik. Melihat bahwa saya telah pergi ke hotel, mereka langsung menyusul saat membimbing Lusi.
Hotel yang kita tempati bukan hotel satu kamar, tapi merupakan bagian dari bungalo bungalow dua kamar kecil. Akus memasuki halaman bungalo kami yang berada di sudut tersembunyi area hotel, dan memimpin Hesti yang telah menyerah.
Di dalam bungalo aku duduk Hesti di sofa panjang di ruang tamu. Tanganku kemudian memeluknya dan aku menarik kepalanya ke samping dan kemudian mencium pipinya lagi. Gadis cantik berkerudung itu mendesah lagi. Matanya tertutup pasrah, emmbuat akus emakin nafsu. Aku mencium kepala Hesti dan kemudian turun ke telinga kirinya yang masih tertutup jilbab. Hesti memiringkan kepalanya agar aku bisa dengan leluasa mencium dagu putihnya. Lalu Hesti biarkan aku pergi dan cium bibirnya dengan keras.
"Ummh ... jangan maass .." kata Hesti. Merasa terengah-engah, aku tahu itu hanya sebuah obrolan kecil tentang seorang gadis malu dan pemalu jika dia tahu dia menikmati permainan itu.
Sambil memegangi Hesti, aku menarik tubuh begitu gadis kerudung berkulit lembut itu berdiri. Tanganku mulai menjelajahi seluruh keledai padat Hesti dari balik rok panjang kremnya, lalu meraba dadanya dari balik kemeja longgarnya. Hesti terus berteriak. Erangannya menghela napas penolakan, tapi tubuhnya penuh dengan kesenangan. Segera saya sampai di tangan seorang mahasiswa cantik dan saya kutuntun untuk meremas penis saya dari balik celana. Lalu karena sudag tidak tahan, aku mendorong gadis itu kembali ke sofa. Aku menciumnya lagi dengan galak.
Aku segera membuka bajuku dan celana panjang lalu dengan sedikit kekuatan aku menarik bagian depan kemejanya ke kiri dan ke kanan sehingga membuat semua kancing tanggal, menunjukkan payudara putih yang pernah dibungkus bra pink. Aku merobeknya dari bra, lalu aku menyelipkan roknya yang panjang ke pinggangnya dan menarik celana dalamnya. Gadis manis, ramping, saleh itu menghela napas dan mengerang saat aku agak kasar, tapi tidak bisa melakukan hal lain.
Jilbab saya membiarkannya luntur, menambah gejolak saya. Tubuh putih Hesti mengenakan pakaian yang telah terbangun membuat nafsu saya terbakar. Dengan marah aku meremas payudara 32B sambil menghisap putingnya. Nafas Hesti diburu dengan cepat terutama saat saya mulai beralih ke vaginanya. Hesti seperti kuda liar sementara klitorisnya menjilat.
Aku terus menjilat seluruh vagina dan pangkal paha. Aku membalik tubuh Hesti dengan gaya 69. Sementara itu aku melihat Hendri dan Lusi masuk bungalo yang diikuti oleh Rudi. Lusi telah mendesah dan merintih, saat tangan Hendri tidak terlihat lagi, saat ia memasuki selubung jilbab Lusi dan meremas payudara gadis saleh itu. Tak lama kemudian mereka berdua memasuki ruangan, sementara Rudi mendekati kami berdua yang sedang bermain cinta sambil menyeringai lebar.
Aku tersenyum merasakan tangan halus gadis cantik yang saleh itu perlahan membelai penisku yang tegang. Sambil terus mendesah merasakan menjilat di vaginanya, gadis berjilbab itu memegang penisku dan mulai mengisapnya. Saya juga membalas dengan menjilati intensitas anus dan vagina. Pantat Hesti terasa lebih nyaring saat menjilat vaginanya jadi aku harus memegang pantatnya dengan kedua tangannya. Tiba-tiba Hesti melepaskan tangannya dari penisku dan mengerang keras, ternyata dia mengalami orgasme. Vagina yang sudah basah basah karena cairan orgasme.
Lalu Hesti berbalik dan aku bersandar di sofa. Saya tidak sabar untuk meregangkan kakinya dan mengarahkan penisku ke vaginanya. Saya bergairah dengan kecantikan cantik dan seksi Hesti. Rudi rupanya tidak mengatakan apapun saat melihat kita berdua meroket. Tangannya membuka ritsletingnya dan menurunkan celananya. Rudi melepas Kontolnya dari balik celana dalam dan meraih tangan Hesti dan menuntunnya untuk meremas kontol Rudi.
Aku melihat Hesti terpaksa mengisap kontol Rudi. Payudara Henti tak henti-hentinya meremas dan mendorong putingnya. Tak lama kemudian, Hesti kembali mengalami orgasme. Saya mengubah gaya gaya misionaris. Hesti kaki meregangkan tubuhku dan punggung paku penisku yang sudah becek. Clipak-clipuk terdengar nyaring setiap kali aku masuk ke dalam dan keluar ke vagina seorang gadis berjilbab yang sedang mabuk nafsu. Jilbabnya basah karena keringat kesenangan kita. Sengatan nafsu memenuhi seluruh ruang tamu bungalo kami siang itu.
Tujuh menit meningkatkan Hesti, saya merasa ejakulasi. Saya mempercepat gerakan saya dan segera penis saya memuntahkan peju di dalam vagina Hesti. Dengan terengah-engah aku menarik penisku dan menghancurkan Hesti dan mencium bibirnya. Kami berciuman selama beberapa menit. Setelah itu, saya memberi gadis saleh yang mengundurkan diri ke Rudi, lalu saya beristirahat untuk sementara waktu.
Dengan kasar Rudi menarik Hesti, lalu mengangkat gadis saleh itu sambil menciumnya. Lalu Hesti terbaring di tempat tidur dengan posisi doggy style dan Rudi segera meniduri Hesti dengan kasar. Sambil menaikkan vagina Hesti, Rudi Hesti terus menerus menampar pantatnya.
"Aaahhh ... yeaahhh ... benar-benar pussy jilbaabb cewek bagus .. auuhh ... !!"
Sesekali jilbab Hesti ditarik sehingga kepala Hesti melihat ke belakang lalu Rudi mencium bibirnya. Hesti yang awalnya terlihat cemberut kesakitan, terlihat lebih liar mendapat perlakuan kasar dari Rudi. Saya kemudian berlutut di depan Hesti lalu menusukkan penis saya. Hesti menyambut penisku dan mulai menyedotnya. Setiap saat Rudi menancapkan kontolnya di vagina Hesti keras, kontol saya otomatis ikut menusuk mulut Hesti. Namun beberapa kali kuliner Hoodi tergelincir karena Rudi suka menarik rambutnya.
Rudi kemudian menarik punggung Hesti agar punggung Hesti tegak. Aku menjilat dan mengisap seluruh payudara Hesti. Tapi itu tidak berlangsung lama karena tangan Rudi menyebar ke seluruh tubuh Hesti. Akhirnya saya meraih bir di mini bar dan duduk di kursi sambil menikmati adegan seksual liar. Beberapa kali Hesti berteriak bahwa dia mengalami orgasme tapi Rudi tidak berhenti.
Hesti kemudian melepaskan dirinya dan mendorong Rudi untuk duduk di tempat tidur. Hesti duduk di lap Rudi dan mulai menggoyang pinggulnya. Hesti pinggul dan pantatnya terlihat merah karena Rudi ditampar. Hesti tak henti-hentinya mengganggu Hudi Rudi disetubuhi. Akhirnya tak lama setelah Rudi berejakulasi. Rudi memegang pinggul Hesti dan meremasnya dengan keras. Hesti kembali orgasme lalu mereka berdua berbaring di sofa dengan pincang.
Tiba-tiba dari ruangan, Hendri tampil telanjang sambil memegang Lusi. Lusi tidak mengenakan apa-apa sama sekali, kecuali jilbab merah dan kaus kaki putihnya, ternyata Henri baru saja selesai sialan Lusi.
"Nah, Anda adalah abis pesta bahagia," kata Henri, menertawakan kami bertiga telanjang.
"Kamu juga nih abis berpesta dengan Lusi" kataku. Lusi diam saja. Mata Lusi terus di penisku yang sedang berdiri.
"Tukeran ya wan .." Henri memohon sambil mendorong Lusi jatuh ke sofa, tepat disampingku.
"Tentu, saya juga pingin ngerasain gadis jilbab ini" jawab saya. Lusi diam saja. Tampilan matanya bercampur, dari kemarahan, kebingungan, tapi juga nafsu menjadi satu.
Henri segera menarik Hesti dari lengan Rudi, dan menariknya kembali ke ruangan. Beberapa saat kemudian, teriakan Hesti yang menjerit, gadis cantik yang berjilbab. "Aiihh..pelannn..ahhh ... sakiit .."
"Sepertinya sudah mulai," kataku pada Lusi.
Aku langsung menerkam lusi haru bingung bagaimana aku mencium bibr nya. Awalnya dia hendak memberontak, tapi setelah beberapa saat, rontaannya lenyap, diganti ucapan ciuman panas. kita terjalin. Tanganku mulai menggenggam payudara gadis berjilbab yang sudah takjub ini. Payudaranya berukuran besar, 36C. Tubuhnya ramping terlihat cantik dan bulu ayamnya dibiarkan sedikit di area vaginanya. Sudah jelas meski Lusi berpakaian elegan dengan jilbab dan gaun, tapi nafsu birunya sangat tinggi.
Dengan jengkel, aku mengisap payudaranya sambil berjongkok di depan Lusi. Lusi meremas kepalaku dengan penuh gairah. Lalu cium aku ke perut Lusi dan masuk ke vaginanya. Lusi mengangkat satu kaki sehingga aku mudah menjilat vaginanya. Berbau sabun di area vagina Lusi. Rupanya gadis jilbab berjaya ini masih sempat membersihkan diri setelah melakukan hubungan intim dengan Henri. Aku membuka bibir vagina Lusi dan mengisap vaginanya. Lusi mengerang karena senang.
Puas melahap vaginanya, aku mengangkat tubuh Lusi. Lusi kaki melingkar di sekitarku dan aku memasukkan penisku ke dalam vaginanya. Dalam posisi memegang, aku menyandarkan punggung Lusi ke dinding dan aku mulai mendorong Lusi. Lusi payudara besar melengkung ke kiri dan kanan mengikuti irama goyangan. Aku terus mencium bibir merah dan mungilnya. Gadis bertubuh besar dan berjilbab dengan payudara besar ini merintih penuh nafsu, itu benar-benar membuatku merasa tidak enak.
Penuh semangat, Lusi shook nya pinggul naik turun saat dia memeluk kepala saya. tangan kanan saya merogoh anusnya dan saya meletakkan jari telunjuk saya ke anusnya. Hal ini nampaknya membuat Lusi lebih liar. Tiheplocplplheheheheheheplheheplheheplocheheplocheheplocheplhehe Pada saat yang sama aku ejakulasi. Lusi duduk lemas lemas di pangkuanku.
Aku membawa Lusi ke kamar tidur, di mana Hesti, gadis berkulit halus, dipompa dengan kacau oleh Hendri di lantai berkarpet sambil nungging. Tapi rupanya Rudi meminta bagiannya. Karena lemas, aku membiarkan Rudi bermain bersama dengan Lusi di samping saya, sementara saya tidur, istirahat. Aku mendengar erangan dan erangan dari dua gadis cantik yang cantik dan cantik, yang sangat kacau oleh dua temanku, mengantarku ke tempat mimpi. JANGAN LUPA SHARE YA!!! Domino QQ Agen Domino QQ Bandar Domino Online
0 komentar:
Posting Komentar